
Memberamo Tengah Tingkatkan Luas Tambah Tanam Padi di Tengah Keterbatasan
Memberamo Tengah, 25 Juni 2025 — Meski menghadapi keterbatasan SDM dan infrastruktur, petani di Kabupaten Memberamo Tengah, Papua Pegunungan, terus bersemangat mengembangkan budidaya padi. Meski bukan sentra produksi, potensi lahan dan tekad petani Orang Asli Papua (OAP) menunjukkan kontribusi nyata dalam mendukung swasembada pangan nasional.
Dalam rangka menyelaraskan pelaporan program Luas Tambah Tanam (LTT), Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Peternakan Memberamo Tengah menggelar audiensi dan konsolidasi teknis bersama tim BRMP Papua. Pertemuan dipimpin oleh Kepala Dinas, Natalis Walela, SE, dan menghadirkan narasumber utama Yusuf Suebu, S.ST., M.Si, selaku penanggung jawab program swasembada pangan Kabupaten Memberamo Tengah, serta penyuluh BRMP Papua Muhammad Nur, S.ST., MP, dan teknis lapangan Yosua Talapessi.
Materi yang dibahas meliputi transformasi kelembagaan BPTP ke BRMP, strategi pendampingan, teknis budidaya padi, hingga mekanisme pelaporan LTT. Selain itu, turut diserahkan benih padi varietas Inpari 30 kelas benih pokok sebanyak 15 Kg dalam rangka mendukung pengembangan di wilayah Kobakma, Kampung Gimbis dan Dokle sebagai sentra pengembangan padi.
Per Juni 2025, capaian LTT padi reguler telah mencapai 7 hektar dari target 8 hektar sesuai SK Menteri Pertanian No. 109 Tahun 2025. Tambahan tanam seluas 3 hektar dijadwalkan akan dilakukan pada 26 Juni hingga awal Juli di Kampung Dokle dan Gimbis sehingga capaian sudah melebihi dari target.
Namun demikian, tantangan ketersediaan benih unggul masih menjadi hambatan utama. Petani selama ini mengandalkan benih lokal introduksi Wamena yang telah beradaptasi dengan kondisi spesifik lokasi Memberamo Tengah.
Dalam kunjungan lapangan, Natalis Walela menegaskan pentingnya kemandirian petani. “Kita tidak boleh terus bergantung pada bantuan. Kita harus menanam, memelihara, dan memproduksi sendiri. Pemerintah akan terus mendukung sarana dan prasarana agar petani makin mandiri,” ujarnya.